Nayla Berliana Nugrahandhini, Nur’iza Rozaq
Ma’rufah, Baiq Eka Ramdhani, dan Fithri Wening Sasmita
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
ABSTRACT
Diabetes
mellitus (DM) is one of the medical problems where there are elevated levels of
blood sugar (hyperglycemia) due to insulin deficiency both in absolute and
relative impact on productivity and can reduce Human Resources. According to
the survey conducted by WHO, Indonesia is in the 5th rank with the
largest number of diabetics in the world, in 2012 as many as 8 million people
have diabetes mellitus and in 2025 is estimeted to increase to 12.4 million
people. The authors aim to provide solutions dietary therapy of diabetes
mellitus based on local wisdom use of processed chickpeas. In this case a
non-invasive procedure without the high cost nutrients like pattern with a
mixture of chickpeas as everyday foods serve as the main menu. Chickpeas
contain substances b-sitosterol and stigmasterol which able to increase the
production of insulin, the substance is a substance serves to stabilize blood
sugar, so it can be used as a dietary therapy of diabetes mellitus.
Keywords: Diabetes mellitus,
chickpeas, and blood sugar.
ABSTRAK
Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu masalah
kesehatan dimana
terdapat peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemia) akibat
kekurangan
hormon insulin baik absolut maupun relatif yang berdampak pada produktifitas dan
dapat menurunkan Sumber Daya Manusia. Menurut survei yang dilakukan WHO, Indonesia menempati
urutan ke-5 dengan jumlah penderita diabetes terbesar di dunia, pada tahun 2012 sebanyak
8 juta jiwa mengidap diabetes melitus dan pada tahun 2025 diperkirakan meningkat menjadi 12,4
juta penderita. Penulis
bertujuan untuk memberikan solusi diet therapy diabetes melitus berbasis
kearifan lokal menggunakan olahan buncis. Dalam hal ini prosedur non-invasif
tanpa biaya tinggi seperti pola nutrisi dengan campuran buncis sebagai makanan sehari-hari
dijadikan sebagai menu utama. Buncis mengandung zat b-sitosterol dan stigmasterol
yang mampu meningkatkan produksi insulin, zat zat tersebut berfungsi untuk
menstabilkan gula darah, sehingga dapat digunakan sebagai diet therapy diabetes
mellitus.
Kata
Kunci: Diabetes mellitus, buncis, dan gula darah.
PENDAHULUAN
Diabetes
mellitus berasal dari bahasa Yunani diabetes
yang berarti bocor
sedangkan kata mellitus berasal dari bahasa Latin mellitus
yang berarti madu.
Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemia) akibat
kekurangan hormon insulin baik
absolut maupun relatif yang berdampak pada produktifitas dan dapat menurunkan sumber
daya manusia.
Di Indonesia penyakit ini disebut penyakit kencing manis.
Tipe Diabetes Mellitus
Berdasarkan Penyakit
diabetes ada dua macam yaitu :
1. Penyakit diabetes pada usia muda (ditemukan pada usia
antara 10-12 tahun), disebut Juvenile Diabetes.
2. Penyakit diabetes pada usia orang dewasa (biasanya diatas usia 30 tahun), disebut adult
diabetes.
Berdasarkan bergantung tidaknya pada hormon insulin,
terdapat 2 macam tipe diabetes mellitus (DM), yaitu :
a.
DM tipe I atau disebut
DM yang tergantung pada insulin. DM tipe ini disebabkan akibat kekurangan insulin dalam darah yang
terjadi karena kerusakan dari sel beta pankreas. Gejala yang menonjol diantaranya
yaitu sering kencing terutama malam hari, sering kali lapar, dan sering haus, sebagian penderita DM tipe ini berat badannya normal atau kurus. Biasanya terjadi
pada usia muda dan memerlukan insulin seumur hidup.
b.
DM tipe II atau disebut DM yang tidak tergantung insulin. DM tipe ini disebabkan insulin yang ada tidak dapat bekerja
dengan baik, kadar insulin dapat normal, rendah atau bahkan meningkat, tetapi fungsi insulin sebagai metabolis glukosa tidak ada atau kurang. Akibatnya glukosa dalam darah menjadi tetap tinggi dan
hiperglikemia tidak terelakkan, 75% dari penderita DM type II adalah hasil kombinasi dengan obesitas yang biasanya diketahui setelah usia 30
tahun.
Penyebab Penyakit
Diabetes Mellitus
Beberapa penyebab penyakit
diabetes mellitus :
1. Banyak Mengkonsumsi
Makanan-makanan yang Mengandung Gula
2. Kurang tidur
3. Makan terlalu banyak karbohidrat
dari nasi atau roti
4. Merokok
5. Kurangnya Aktivitas Fisik
6. Faktor Keturunan
Gejala Penderita Diabetes Mellitus
Adapun gejala-gejala yang ditunjukkan oleh penderita
DM adalah sebagai berikut :
1. Sering kencing (pelyuria), terlebih pada malam hari.
2. Sering haus (polidipsia) dan lapar (poliphgia).
3. Berat badan menurun meskipun banyak makan.
4. Merasa lelah dan
mengantuk.
5. Nyeri
otot.
6. Pegal-pegal dan kesemutan
7. Kulit menjadi kering
8. Gatal-gatal
9. Mudah
timbul borok atau luka yang sulit sembuh.
10.
Lensa mata
berubah bentuk sehingga penglihatan menjadi kabur untuk sementara waktu
11.
Jantung
berdebar
12.
Gairah
seks menurun
Diagnosa
Penyakit DM
Untuk mengetahui apakah seorang menderita DM yaitu dengan
memeriksakan kadar glukosa dalam darah.
Pemeriksaan kandunga gula darah yang paling sering
dilakukan adalah kandungan darah setelah puasa (fasting blood glucose test),
atau kandungan gula darah 2 jam sehabis makan (postprandial blood
glucose test). Kadar gula setelah puasa biasanya berkisar antara 70 mg – 100 mg
per 100 ml darah. Demikian juga halnya dengan kandungan gula darah pada
pemeriksaan 2 jam seterlah makan.apabila kandungan darah yang ditemukan pada
kedua test itu berkisar antara 110 mg – 120 mg per 100 ml darah, harus
diulakukan test lebihlanjut katrena kandungan gula darah sedemikian itu sudah
merupakan petunjuk adanya penyakit diabetes mellitus.
Oral Glucose Tolerance Test (OGIT) merupakan test yang lebih
lanjut terhadap adanya penyakit diabetes. Untuk melakukan test ini penderita
diharuskan puasa selama 24 jam. Kemudian penderita diberi minuman air dengan
kadar gula sebanyak 75-100 gr. Sebelum diberi minum, darah dan urin penderita
diambil terlebih dulu untuk diperiksa kandungan gulanya. Pemeriksaan berikutnya
adalah berturut-turut setelah jarak waktu ½ jam, 1 jam dan 1 ½ jam. Dalam
hal-hal tertentu periksaan dilakukan setelah waktu 3 jam.
Dalam keadaan normal kandungan gula darah akan menurun
sesuai dengan jarak waktu setelah pemberian cairan gula. Menurut Komisi diabetes dari WHO merekomendasikan konsentrasi glukosa darah baik
setelah puasa ataupun setelah 2 jam diberi glukosa sebagai berikut :
Sampel darah
|
Konsentrasi glukosa (mg / 100 ml)
|
|
Bukan diabetes
|
Penderita diabetes
|
|
Darah
vena
|
<
110
|
>130
|
Darah
kapiler
|
<120
|
>140
|
Plasma
darah
|
<135
|
>155
|
Bagi
penderita yang sudah jelas menunjukkan
tanda diabetes, dianjurkan untuk dapat memeriksa sendiri adanya gula dalam
urin. Untuk itu diperlukan peralatan sederha berupa tabung reaksi, pipet kecil,
dan larutan benedict sebagai pereaksi.
Larutan
Benedict sebanyak 5 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambah
dengan 8 tetes urin yang akan diperiksa, dengan menggunakan pipet. Campuran
dipanaskan sambil dikocok di atas api sampai mendidih. Dapat juga bagian bawah
tabumg dimasukkan ke dalam air mendidih selama 5 menit. Jika campuran dalam
tabung berubah warna, maka berarti terdapat gula dalam urin yang diperiksa.
Arti
perubahan warna campuran urin dengan larutan Benedict yang dipanaskan itu
adalah sebagai berikut :
Perubahan warna
|
Tafsiran
|
Warna larutan tetap biru tua
|
Gula
negatif
|
Warna
larutan berubah hijau
|
Ada
gula : +
|
Warna larutan berubah kekuningan
|
Ada
gula : ++
|
Warna larutan berubah hijau coklat
|
Ada
gula : +++
|
Warna larutan berubah merah coklat
|
Ada
gula : ++++
|
Tabel Kadar
Glukosa Darah Normal pada Berbagai Usia
Umur
(th)
|
Puasa
|
Puncak
|
Setelah
2 Jam
|
|||
Mmol/1
|
Mg%
|
Mmol/1
|
Mg%
|
Mmol/1
|
Mg%
|
|
<20
|
5.0
|
90
|
9
|
126
|
7
|
126
|
20-39
|
5.5
|
100
|
10
|
180
|
8
|
144
|
40-59
|
6.0
|
108
|
11
|
200
|
9
|
162
|
>60
|
6,5
|
117
|
12
|
216
|
10
|
180
|
Jika kadar
gula darah terus menerus tinggi ini berarti tidak terkontrol, lama kelamaan
akan timbul penyakit (komplikasi) yang pada dasarnya terjadi pada pembuluh
darah misalnya : pembuluh darah otak (stroke), pembuluh darah mata (dapat
terjadi kebutaan), pembuluh darah ginjal (GGK-hemodilisa). Jika sudah terjadi penyakit ini maka untuk menyembuhkan
keadaan tersebut kearah normal sangat sulit. Oleh karena itu usaha pencegahan dini untuk penyakit tersebut diperlukan dan diharapkan sangat
bermanfat untuk menghindari terjadinya berbagai hal yang tidak diharapkan.
Pencegahan Diabetes Mellitus
DM dapat
dicegah dengan menerapkan hidup sehat sedini mungkin yaitu dengan cara mempertahankan pola makan sehari-hari yang sehat dan
seimbang dengan meningkatkan konsumsi sayuran, buah dan serat, membatasi
makanan yang tidak tinggi karbohidrat protein dan lemak, mempertahankan BB yang normal sesuai dengan umur dan tinggi
badan serta olah raga teratur sesuai dengan
umur dan kemampuan.
Sebagaimana
firman Allah dalam surat An Nahl ayat 114 :
Artinya: Maka
makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu;
dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.
Allah juga telah menjelaskan
dalam Al Qur’an, kita diperintahkan untuk tidak makan secara berlebihan dalam
Al Maidah ayat 87 :
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang
telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (QS.
Al-Maaidah: 87).
Buncis (Phaseolus vulgaris)
Buncis berasal
dari Bahasa Belanda ‘boontjes’, merupakan sejenis polong-polongan yang
dapat dimakan. Buah, biji, dan daunnya dimanfaatkan orang sebagai sayuran.
Klasifikasi
buncis adalah sebagai berikut :
|
Kandungan Gizi Buncis
Kandungan buncis sangat banyak. Setiap 100 gram buncis sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan harian 20% vitamin C, 18% Vitamin K dan 13% vitamin A. Selain itu, ada banyak serat dan sejumlah vitamin B1, B2, B3, B6 dan B11.
Selanjutnya buncis ini juga mengandung mineral, seperti mangan, molibdenum, magnesium, potasium, zat besi, fosfor, kalsium dan tembaga. Kandungan fitonutrien dalam buncis termasuk berbagai karotenoid dan flavonoid yang memiliki efek antioksidan kuat. Karena berwarna hijau, kemungkinan tidak mengira bahwa buncis menyediakan sejumlah karoteniod yang biasanya hadir pada sayuran berwarna seperti wortel dan tomat. Penelitian terbaru telah mengkonfirmasi adanya lutein, beta-karoten, violaxanthin, dan neoxanthin dalam buncis. Kita tidak melihat karotenoid itu karena kandungan klorofilnya yang pekat. Flavonoid dalam buncis mencakup quercetin, kaemferol, catechin, procyanidin dan epicatechin. Selain itu buncis juga memiliki kandungan zat aktif seperti stigmasterol dan b – sitosterol yang dapat membantu meningkatkan produksi insulin. Zat ini lah yang dapat menahan kadar gula dalam darah sehingga mampu menekan tingkat kadar gula dalam darah. Hal tersebut sudah pernah dibuktikan pada seekor tikus. Awalnya, tikus itu diberi induksi diabetes, lalu diberi makan ekstrak dari buncis, dan hasilnya kadar gula dalam tikus itu dapat diturunkan hingga akhirnya menjadi normal.
OLAHAN BUNCIS SEBAGAI BAHAN DIET TERAPI
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, buncis berkandungan zat aktif seperti stigmasterol dan b – sitosterol yang dapat membantu meningkatkan produksi insulin. Zat ini lah yang dapat menahan kadar gula dalam darah sehingga mampu menekan tingkat kadar gula dalam darah. Hal tersebut sudah pernah dibuktikan pada seekor tikus. Awalnya, tikus itu diberi induksi diabetes, lalu diberi makan ekstrak dari buncis, dan hasilnya kadar gula dalam tikus itu dapat diturunkan hingga akhirnya menjadi normal. Selain itu, vitamin-vitamin dan mineral yang terkandung di dalam buncis seperti vitamin A dan vitamin B berkasiat sebagai anti diabetes yang memperbaiki fungsi kelenjar untuk menghasilkan insulin yang sangat dibutuhkan penderita diabetes.
Menu Olahan Buncis yang Dapat Digunakan dalam Diet terapi Diabetes Mellitus
Berikut adalah beberapa menu olahan buncis:
1. Sup Buncis dan Wortel
1. Sup Buncis dan Wortel
Bahan:
- 1 buah wortel
- 1 buah wortel
- 1 buah kentang
- 250 g buah buncis
- 1 mangkuk sedang macaroni (rebus sebentar)
- Air secukupnya
Bumbu:
- 8 batang daun bawang merah
- 3 lembar daun seledri
- 6 sendok makan mentega
- 3 buah tomat
Cara Memasak:
a. Kentang, buncis, dan wortel dicuci bersih, kemudian dipotong sesuai selera. Rebus seluruhnya sampai lunak.
b. Iris tipis tomat dan tumis hingga layu.
c. Campurkan tumisan tomat dengan daun seledri dan daun bawang merah yang sudah dirajang.
d. Campurkan ke dalam sayuran.
e. Masukkan macaroni, tambahkan garam dan penyedap. Aduk rata. Kemudian Sajikan
2.Sup Daging Buncis Labu
bahan:
- daging sapi setengah kilo (potong kotak-kotak)
- buncis 250 g (potong panjang-panjang)
- labu siam 3 biji (potong kotak-kotak)
- air
- daging sapi setengah kilo (potong kotak-kotak)
- buncis 250 g (potong panjang-panjang)
- labu siam 3 biji (potong kotak-kotak)
- air
- seledri iris tipis bumbu
- bawang bombay iris tipis
- 1 tomat besar belah jadi 6
- 5 cabe merah iris tipis
- merica bubuk
- 1 tomat besar belah jadi 6
- 5 cabe merah iris tipis
- merica bubuk
- ketumbar bubuk
- 3 lembar daun salam
- kecap manis
- garam
- gula
Cara Memasak
a. Masukkan daging kedalam panci,
masukkan semua bumbu, aduk2 sebentar, hingga tomat layu
masukkan semua bumbu, aduk2 sebentar, hingga tomat layu
b. Masukkan air untuk merebus daging sampai empuk
c. Setelah daging empuk masukkan irisan buncis dan labu siam, masak hingga semua bahan empuk dan angkat
d. Sajikan dan beri taburan irisan seledri.
3. Salad Buncis
1. Bahan:
2 sdm minyak zaitun untuk menumis
2 sdm minyak zaitun untuk menumis
2. 1 siung bawang putih, cincang halus
3. ½ sdt merica bubuk
4. 1 sdt garam
5. 200 gram buncis muda, potong 2 cm
6. 500 ml air kaldu ayam
7. 50 gram tomat cheri, belah dua
8. 3 butir telur rebus, potong-potong
Saus:
1. 4 sdm minyak zaitun
2. 1 sdm air jeruk lemon
3. ½ sdt merica
Cara Membuat Resep Masakan Salad Buncis:
1. Tumis bawang putih, merica bubuk dan garam. Masukkan buncis muda, tuangi kaldu. Didihkan, lalu matikan api.
2. Masukkan irisan tomat cheri, aduk sampai seluruh bahan tercampur rata. Atur dalam piring, tambahkan potongan telur rebus dan seledri. Simpan dalam lemari pendingin, sajikan dingin.
2. Masukkan irisan tomat cheri, aduk sampai seluruh bahan tercampur rata. Atur dalam piring, tambahkan potongan telur rebus dan seledri. Simpan dalam lemari pendingin, sajikan dingin.
4. Salad buncis dengan biji wijen
Bahan :
Bahan :
- 250 gr buncis muda. Kemudian buang ujungnya. Cuci dan tiriskan.
- 2 sm cuka beras
- 2 sm cuka beras
- 2 sm kecap (kikkoman)
- 1/2 sm minyak wijen
- 1 st biji wijen, sangrai sampai keemasan.
Cara membuat :
a. Isi panci besar (yang kira2 cukup besar utk 250 gr buncis) dengan air yang cukup untuk merendam buncis.
b. Masak air sampai mendidih. Masukkan buncis aduk sampai buncis terendam semua.
b. Masak air sampai mendidih. Masukkan buncis aduk sampai buncis terendam semua.
c. Biarkan buncis di dalam panci sekitar 2 menit, kemudian matikan api kompor.
d. Angkat dan celupkan buncis ke dalam mangkok besar berisi air dengan es batu. Tujuannya supaya buncis tidak menjadi terlalu lunak dan tetap garing. Karena meskipun dikeluarkan dari air panas, namun proses pemasakkan buncis tetap berlangsung. Jadi dengan dimasukkan ke air es akan menghentikan proses tersebut.
e. Setelah buncis dingin, keluarkan dan tiriskan. Atur buncis di mangkok penyajian.
f. Campur cuka, kecap dan minyak wijen. Aduk rata. Siramkan ke buncis. Aduk rata. Sebelum disajikan, taburkan biji wijen.
5. Jus Buncis
Bahan :
250 g buncis
Alat :
Blender
Cara membuat:
Cara membuat:
1. mencuci buncis hingga bersih
2. Potong ujung-ujung buncis dan potong jadi kecil-kecil
2. Potong ujung-ujung buncis dan potong jadi kecil-kecil
3. Kemudian di blender
4. Siap disajikan
Kesimpulan
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit yang dikarenakan kurang atau tidak adanya insulin di dalam tubuh, Sehingga kadar gula di dalam tubuh akan meningkat. Salah satu upaya untuk menormalkan kadar gula didalam tubuh penderita dapat dilakukan dengan diet terapi herbal dengan memanfaatkan tumbuhan yang mempunyai peranan dalam membantu menurunkan dan menormalkan kadar gula dalam tubuh penderita, salah satunya yaitu tanaman buncis, tanaman buncis mengandung zat B-Sitosterol dan Stigmasterol yang dapat merangsang pankreas untuk memproduksi insulin lebih banyak. Sehingga tanaman buncis ini dapat dimanfaatkan untuk dijadikan menu makanan dalam diet therapy herbal bagi penderita diabetes mellitus. Selain itu buncis juga termasuk pada bahan makanan yang berindeks glikemik rendah, sehingga tidak menaikkan kadar gula dalam darah.
SARAN
Makanlah makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, sebab indeks glikemik yang sedang-tinggi berpotensi untuk menaikkan kadar gula dalam darah, selain itu makanlah makanan yang tidak mengandung gula/glukosa yang tinggi sebab kadar gula yang tinggi menaikkan kadar gula dalam darah, dan sangat beresiko menyebabkan penyakit diabetes mellitus.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto, MAK. 2002. Gizi dan Kesehatannya. UMM Press. Malang
Budiyanto, MAK. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. UMM Press. Malang
Anonim. 2011. Diet dan Olahraga bagi Penderita Diabetes (online).http://tanamanobatherbal.com/ Diakses 3 Mei 2013
Anonim. 2011. Kandungan dan manfaat Buncis (on-line). http://klinikherbalxamthone.com/ Diakses 2 Mei 2013
Anonim. 2012. Buncis (online). http://id.wikipedia.org/ Diakses 2 Mei 2013
Anonim. 2012. Cara Mengobati Diabetes secara Alami dengan Bahan-bahan Herbal. (online) http://artikelkesehatanwanita.com/ Diakses 2 Mei 2013
Anonim. 2012. Gejala dan Penyebab Diabetes Mellitus (on-line). http://www.sahabatsehat.infoDiakses 2 Mei 2013
Anonim. 2012. Indonesia Peringkat ke-5 di dunia dengan Penderita Diabetes Terbanyak (on-line) http://menkokesra.go.id/ Diakses 2 Mei 2013
Anonim. 2012. Manfaat Buncis bagi Kesehatan (on-line). http://ngenee.blogspot.com/ Diakses 2 Mei 2013
Anonim. 2012. Manfaat dan Kasiat Buncis (on-line). http://duanews.blogspot.com Diakses 2 Mei 2013
Farid, A. 2011. Diet untuk Pasien DM (online).http://farid.web.id/ Diakses 3 Mei 2013
Krisno, Agus. 2011. Optimalisasi Pola Makan Vegetarian Sebagai Upaya Diet Terapi bagi Diabetes Mellitus (online).http://aguskrisnoblog.wordpress.com/ Diakses 3 Mei 2013
Fitri, Meika. 2010. Diet Diabetes (online).http://meikafitri.blogspot.com/ Diakses 3 Mei 2013
terimakasih banyak pembahasannya, sangat menarik sekali
BalasHapus