RESUME BAB V
( Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar
Pendidikan
yang
Dibimbing Oleh Bapak Husamah )
Oleh :
Nayla
Berliana Nugrahandhini
201210070311171
Program Studi
Pendidikan Biologi
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Muhammadiyah Malang
Oktober 2012
BAB V
Pengertian, Fungsi, dan Jenis Lingkungan Pendidikan
Manusia selama
hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah dan masyarakat.
Ketiga lingkungan tersebut sering disebut dengan tripusat pendidikan, yan akan
mempengaruhi manusia secara bervariasi.
A.
Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan
Lingkungan
pendidikan adalah latar tempat berlangsungnya pendidikan ( keluarga, sekolah
dan masyarakat ). Lingkungan pendidikan tersebut biasanya dibedakan sebagai
pendidikan informal ( keluarga, karena berlangsung secara alamiah dan wajar ),
formal ( sekolah, karena dilaksanakan dengan aturan yang ketat, berjenjang dan
berkesinambungan ), dan nonformal (masyarakat, karena tidsk bersyaratkan
perjenjangan dan kesinambungan).
Fungsi lingkungan
pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai
lingkungannya, utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia agar
dapat dicapainya tujuan pendidikan yang diinginkan.
Masyarakat akan
dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya jika setiap individu belajar berbagai
hal, baik pola tingkah laku umum maupun peranan yang berbeda-beda.
B.
Tripusat Pendidikan
1.
Keluarga
Keluarga merupakan
pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan
sedarah. Keluarga mempunyai 2 fungsi, yakni fungsi produsi dan fungsi konsumsi,
kedua fungsi tersebut memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan anak.
Pada masyarakat tradisional, orang tua mengajarkan ketrampilan yang diperlukan
untuk hidup serta melatih dan memberi petunjuk tentang berbagai aspek kehidupan
sampai anak bisa berdiri sendiri. Hal ini berbeda dengan masyarakat modern, di
mana peran-peran tersebut sudah dipegang oleh pihak sekolah.
Menurut Ki Hajar
Dewantoro, keluarga adalah tempat sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan
individual maupun sosial. Keluarga adalah tempat yang sempurna sifat dan
wujudnya untuk melangsungkan pendidikan ke arah pembentukan pribadi yang utuh.
2.
Sekolah
Sekolah adalah
tempat yang sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan, karena kemajuan
zaman menyebabkan ketidakmungkinan keluarga untuk memenuhi seluruh kebutuhan
dan aspirasi generasi muda terhadap iptek. Semakin maju suatu masyarakat,
semakin penting peranan masyarakat dalam mempersiapkan generasi muda sebelum
masuk dalam proses pembangunan masyarakatnya.
Pendidikan sekolah
seyogianya seimbang dan serasi menjamah aspek pembudayaan, penguasaan
pengetahuan dan pemilikan ketrampilan peserta didik. Alternatif yang mungkin
dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah antara lain :
a.
Pengajaran yang Mendidik
Yaki pengajaran
yang secara serentak memeberi peluang pencapaian tujuan instruksional bidang
studi dan tujuan umum pendidikan. Dalam upaya mewujudkannya, perlu dikemukakan
bahwa setiap keputusan dan tindakan guru dalam kegiatan KBM membawa berbagai
dampak, baik instruksional ( efek langsung dari bahan ajaran yang menjadi isi
pesan dari belajar mengajar ) maupun pengiring ( efek tidak langsung dari bahan
ajaran atau pengalaman belajar yang dihayati oleh siswa akibat strategi belajar
mengajar yang menjadi landasan KBM.
b.
Peningkatan dan Pemantapan Pelaksanaan Program Bimbingan
dan Penyuluhan
Hal ini menitik
beratkan kepada bimbingan terhadap perkembangan pribadi melalui pendekatan
perseorangan dan kelompok.BP di sekolah sangat penting karen membinbing anak
didik untuk pegembangan kepribadian ke arah penyadaran jati diri sebagai
manusia Indonesia, yang tak lain merupakan sisi lain dari tujuan pendidikan
disamping penguasaan iptek.
c.
Pengembangan Perpustakaan Sekolah sebagai Suatu Pusat
Sumber Belajar (PSB)
Dengan adanya hal
ini diharapkan peranannya akan lebih aktif dalam mendukung proses pengajaran,
bahkan dapat berperan sebagai mitra kelas dalam upaya menjawab tantangan
perkembangan iptek yang semakin cepat, di samping itu, jika PSB ini memadai
akan dapat mendorong siswa dan warga sekolah untuk belajar mandiri.
d.
Peningkatan dan Pemantapan Program Pengelolaan Sekolah
Pengelolaan sekolah
sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan seharusnya merupakan refleksi dari
suatu masyarakat Pancasilais sebagaimana yang dicita-citakan dalam tujuan
nasional. Gaya kerja para pengelola umumnya, khususnya pihak kesiswaan akan
sangat berpengaruh bukan hanya melalui kebijakannya, tetapi juga aspek
keteladannya.
3.
Masyarakat
Kaitan masyarakat
dengan pendidikan dapat ditinjau dari 3 segi, yaitu :
a)
Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang
dilembagakan maupun yang tidak.
b)
Lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di
masyarakat, baik langsung maupun tak langsung ikut memiliki peran dan fungsi
edukatif.
c)
Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber blajar, baik
yang dirancang maupun yang dimanfaatkan.
Fungsi masyarakat
sebagai pusat pendidikan sangat tergantung pada taraf perkembangan dari
masyarakat itu beserta sumber-sumber belajar yang tersedia di dalamnya.
C.
Pegaruh Timbal Balik antara Tujuan Pendidikan Terhadap
Perkembangan Peserta Didik
Kaitan antara
tripusat pendidikan dengan ketiga kegiatan pendidikan untuk mewujudkan jati
diri yang mantab, penguasaan pengetahuan dan kemahiran ketrampilan dilukiskan
bahwa setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberi kontribusi yang besar
dalam ketiga kegiatan pendidikan, yang meliputi pembimbingan dalam upaya
pemantapan pribadi yang berbudaya, pengajaran dalam upaya penguasaan
pengetahuan, dan pelatihan dalam upaya pemahiran ketrampilan. Kontribusi
tersebut tidak hanya antarindividu, tetapi juga faktor pusat pendidikan itu
sendiri.
Di samping
peningkatan kontribusi setiap pusat pendidikan terhadap perkembangan peserta
didik, diprasyaratkan pula keserasian kontribusi itu, serta kerja sama yang
erat dan harmonis antartripusat pendidikan itu sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar