Minggu, 05 Mei 2013

Olahan Buncis (Phaseolus vulgaris) sebagai Diet Terapi Diabetes Mellitus Berbasis Kearifan Lokal



Nayla Berliana Nugrahandhini, Nur’iza Rozaq Ma’rufah, Baiq Eka Ramdhani, dan Fithri Wening Sasmita

Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

ABSTRACT

Diabetes mellitus (DM) is one of the medical problems where there are elevated levels of blood sugar (hyperglycemia) due to insulin deficiency both in absolute and relative impact on productivity and can reduce Human Resources. According to the survey conducted by WHO, Indonesia is in the 5th rank with the largest number of diabetics in the world, in 2012 as many as 8 million people have diabetes mellitus and in 2025 is estimeted to increase to 12.4 million people. The authors aim to provide solutions dietary therapy of diabetes mellitus based on local wisdom use of processed chickpeas. In this case a non-invasive procedure without the high cost nutrients like pattern with a mixture of chickpeas as everyday foods serve as the main menu. Chickpeas contain substances b-sitosterol and stigmasterol which able to increase the production of insulin, the substance is a substance serves to stabilize blood sugar, so it can be used as a dietary therapy of diabetes mellitus.
Keywords: Diabetes mellitus, chickpeas, and blood sugar.

 ABSTRAK
Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan dimana terdapat peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemia) akibat kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif yang berdampak pada produktifitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia. Menurut survei yang dilakukan WHO, Indonesia menempati urutan ke-5 dengan jumlah penderita diabetes terbesar di dunia, pada tahun 2012 sebanyak 8 juta jiwa mengidap diabetes melitus dan pada tahun 2025 diperkirakan meningkat menjadi 12,4 juta penderita. Penulis bertujuan untuk memberikan solusi diet therapy diabetes melitus berbasis kearifan lokal menggunakan olahan buncis. Dalam hal ini prosedur non-invasif tanpa biaya tinggi seperti pola nutrisi dengan campuran buncis sebagai makanan sehari-hari dijadikan sebagai menu utama. Buncis mengandung zat b-sitosterol dan stigmasterol yang mampu meningkatkan produksi insulin, zat zat tersebut berfungsi untuk menstabilkan gula darah, sehingga dapat digunakan sebagai diet therapy diabetes mellitus.
Kata Kunci: Diabetes mellitus, buncis, dan gula darah.